lima sajak

M. Farez


Hanya lima (5) buah sajak akan diletakkan di laman ini dan ditambah-ganti dari semasa ke semasa. Sebarang pemberian dana/sumbangan dari khalayak pembaca amatlah dialu-alukan. Sumbangan boleh disalurkan ke akaun di bawah:MAYBANK   |   1644 0977 4712
Mohamad Farez bin Abdul Karim

Atau melalui platform:


#29
MENGHIRUP SECAWAN HARAP

aah, puas rasanya
setelah habis secawan harapan
lalu kau panjatkan kesyukuran
dari dahaga kau dihidangkan
tak semena-mena
setitis kopi memecahkan hampa
dalam dadamu
sirna risau hapus galau
di luar jendela
hujan mencurah lebatnya
bauan semerbak muncul
seolah susuk ibu/bapamu yang baru pulang
setelah lama mereka berpergian ke kota.


221123
*Sewaktu di wad ICU menemani anakanda Yusuf yang diserang asthma.


#28
APA YANG KUKIRIM KE PALESTIN

Petang ini Kuala Lumpur basah dilimpah rahmat dari awan
anak-anak nyenyak di ruang tamu mengadap tivi yang masih bernyala
aku ingin menukangi puisi solidariti, namun ketidakpastian dan sangsi
bertubi-tubi mengetuk pintu hati
            —bagaimana kata-kata boleh mendamaikan sengsara?memetik ungkapan Hanin Kishawi
yang aku terbaca di laman Gaza Poets Society;
‘ketika jet musuh berlalu di atas kami,
kami saling menatap, diam untuk kali terakhir.’
kemanusiaan boleh saja mati tersungkur
mereka yang bersaksi (syahid) sentiasa hidup dan bangkit berdiri.


061123
*sajak yang diterbitkan bersempena pameran seni Colours for Gaza anjuran GALERI PUTEH pada 14–21 November lepas.


#27
PALESTINKAH ITU?
sahibul hikayat mengarang
perang pecah di Timur Tengah
sehayat umur saya
petaka ini bagai déjà vu
orang gasar berjiwa binatang
tapi binatang pun punya belas?
rasa kasih mulai hilang
nyawa bayi melayang dari tubuhnya, walau bernafas seketika cuma
(dilampirkan imej yang sadis lagi sayu)
pucuk layu sebelum waktunya
daun kering mengerekot di ranting
picu ditarik, kibod diketik
dendam dibalas, marah dihempas
segala harmoni kembali tegang
yang cekang akan putus
yang terpisah menjadi asing
asing menjadi sendiri
kepada Tuhan semua kembali
kepada Palestin manusia memerhati.

021123


#26
TAK SAMPAI
ada kanak-kanak mencapai
mainan di rak
tangan tak sampai
ada budak mengayuh
basikal dewasa
kaki tak sampai
ada isteri di dapur
menggapai mangkuk di kabinet atas
aduhai tak sampai
ada seorang penyajak
cuba mengarang rangkap
asyik tak sampai.

051023


#25
YANG MELEKIT TAK MELEKAT
gerak-geri jasmani
lipan bara di ibu jari
mengetuknya dengan senaskhah buku
memulangkan hak kepada pencipta
api matahari tengahari
membakar permukaan besi waja
masin peluh tak sama asin samudera
cerdik filsuf di celah kelangkang
licik pencuri di ubun kepala

ke hadapan yang terkebelakang
yang penat mengejar logamaya
duduk sebentar di tepi sungai
memandang ke arah sekelompok ikan
berbaris menuruni tangga
membeli tiket di kaunter sinema

biasanya, itulah luar biasa
aneh, segalanya normal saja.

011023


JudulTahunISBN
Ada di Dada (Himpunan anekdot & cerpen)2011978-967-10288-0-3
Ajarkan Kami Berpuisi (Antologi Sajak)2011978-967-10288-1-0
Nuzentara2013978-967-11967-0-0
Trisula Kata dari Daerah M (Antologi Sajak)2014978-967-11967-5-5
Se: kelumit kalimat2019zine